blog, hidup, inspirasi

sabar

entah mengapa lelaki gagah ini menceritakan semua keburukan masalalunya kepada kami. entah itu memang sebuah kebetualan atau sebuah kebiasaan

kesabaran adalah kupu kupu

Setelah hampir 3 jam kami  duduk diteras blok G10-55 Terawan Estate, PT. Agro Indomas Central Kalimantan, sebuah telepon berdering dari ponsel Nokia yang tidak ketingalan model milik pemilik rumah, sesekali Beliau menatap mataku dan tersenyum sembari menginformasikan keberadaan saya di teras rumahnya. Nampaknya kepergian kami sejak sore tadi menimbulkan kecemasan rekan Longhouse, atau mungkin ada kepentingan lain dibalik telepon beliau yang berikutnya.

Sambil berjuang melawan ganasnya nyamuk kebun sawit, telinga ini tak hentinya mendengar cerita klasik pekerja keras asal kota Nganjuk tersebut. Dibalik Sosok yang tegap dan relatif ganteng terpendam begitu banyak cerita dan pelajaran seorang rakyat kecil yang merantau ke pulau Kalimantan. Entah mengapa Lelaki gagah ini menceritakan semua keburukan masalalunya kepada kami, entah itu memang sebuah kebetualan atau sebuah kebiasaan, dan hanya segelintir keberhasilan dalam bentuk materi yang beliau ceritakan.

Begitu beratnya hari demi hari yang beliau lalui dalam merantau di pulau ini, dan seandainya saya (boleh) menuliskan semua sisi gelap beliau mungkin bisa menjadi satu cerita menarik untuk kita nikmati. Beliau menghadapi semua hari beratnya dengan sabar dan akan menjadi garang saat kebenaran memihaknya. Hampir semua pekerjaan berat telah dilakukannya; baik itu sebagai tukang pohon sampai supir bus lintas Kalimantan. Dan bagaimana menjadi pemarah saat dia merasa tidak nyaman dan berada pada posisi yang benar.

Keseharian beliau selama saya berada di Terawan Estate adalah mengantar dan memandu team kami; dan saya menilai pekerjaanya sangat profesional. Datang tepat waktu, istirahat tepat waktu, pulang ke keluarga tepat waktu, menyelesaikan tugas dengan baik dan benar dan terus belajar kepada kami tentang apa yang kami kenal.

dan dari sisi keprofesionalan pekerjaan “YA” seperti inilah harusnya seorang manusia bekerja, tapi saya tidak menjumpai di banyak orang

Lantas kenapa saya menulis di blog ini? bukankah banyak orang yang telah melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh bapak itu? bukankan seperti itu harusnya seorang manusia dalam bekerja?

Saya menulis ke blog ini karena keprofesionalan dan kesabaran beliau dalam menyelesaikan tugas. Mau belajar dan tidak malu bertanya. Mau minta tolong dan tidak malu berkata. Dan dari sisi keprofesionalan pekerjaan “YA” seperti inilah harusnya seorang manusia bekerja, tapi saya tidak menjumpai di banyak orang.

Malam ini  kucoba mencari jawaban atas keberhasilan profesionalisme Bapak ini, jawabanya; “menejemen kesabaran dalam melakoni” yang membuat bapak 2 anak ini sekarang mampu menjadi Trainer kendaraan besar dan berat serta memiliki beberapa lahan sawit kecil. Bagaimana kita harus tetap menjaga stabilitas emosi, koordinasi pikiran dan bertindak demokrasi untuk menjadikan menejemen kesabaran ini benar-benar berperan dalam profesionalisme kerja.

Salah satu poin kesabaran yang saya bisa dapatkan dalam 3 jam di teras ini adalah bagaimana beliau begitu peduli dengan kondisi anaknya yang masih 3 bulan saat diluar jam kerja dan beliau tidak terusik sama sekali pada jam kerja, seoalah-olah anaknya sehat-sehat saja.

Malam terlalu larut untuk melanjutkan pembicaraan, senyum sang Bapak mendampingi tawaran penghantaran ke Longhouse buat kami, dan untuk kesekian kalinya saya dengar tangis lirih anak beliau yang paling kecil. Terima kasih pak Sabar 🙂

 

--semoga si bungsu lekas sembuh

 

 

Standard

One thought on “sabar

Leave a comment